KEAJAIBAN
SHALAT TAHAJUD
Definisi
Tahajud
Sebagaimana
Muhammad Shalih Ali Abdillah Ishaq dalam kitab Kaifa Tatahammas li Qiyam
al-Lail, kami menyamakan “tahajud” dengan “qiyamul lail”. MAknanya adalah
menghidupkan malam ( terutama pada akhir malam) denga shalat tahajud, atau
mengaji Al Qur’an, atau segala aktivitas lain yang bernilai ibadah.
Dengan
pengertian yang luas tersebut, wanita yang sedang haid (menstruasi) atau orang
yang bekerja pada malam hari pun tetap dapat ber-tehajud walaupun tidak menunaikan
shalat tahajud. Bahkan, selama kita “merindukan” shalat, kita tercatat
memperoleh pahala shalat, sebagaimana diungkapkan dalam buku M. Shodiq Mustika,
Pelatihan Shalat SMART.
Untuk
memperjelas pemahaman akan definisi ini, mari kita simak kembali kisah Doktor
Waego yang dipaparkan di awal bab ini. Disitu, ia mengungkapkan bahwa rahasia
kesuksesannya adalah melakukan shalat tahajud. Dalam pendangan kami, rahasia
kesuksesan bukan sekedar mendirikan shalat tahajud melainkan “melakukan
tahajud” atau menghidupkan malam dengan aktivitas yang bernilai ibadah. Ia
tidak hanya shalat tahajud, tetapi juga mengerjakan tugas-tugas penelitian di
ruangan computer kampus saat mahasiswa lain masih tertidur lelap.
Sungguhpun
bahwa tahajud demikian, bila pun Anda menganggap bahwa tahajud atau qiamul lail hanya berbentuk shalat, maka
anggapan ini tetap bisa Anda terapkan. Hanya dengan shalat tahajud pun Anda
sudah bisa meningkatkan kekayaan dan kebahagiaan melalui pengalaman du abelas
cara spiritual dalam buku ini.
Definisi
Kaya dan Bahagia
Seperti
istilah “tahajud”, kami pun mengungkapkan definisi yang luas terhadap istilah
“kaya’ dan “bahagia’. Pada dasarnya, kami mendefinisikan kaya dan bahagia
sebagai “terpenuhinya kebutuhan”. Kaya
ialah terpenuhinya kebutuhan lahiriah,
sedangkan bahagia adalah terpenuhinya
kebutuhan batiniah
Dengan
definisis tersebut, ungkapan Doktor Waego, “semua kebutuhan sudah tercukupi,”
jelas menunjukan bahwa pada waktu itu ia berada dalam kondisi “aya dan bahagia”
. begitu pula pengakuan kaum sufi bahwa mereka merasa cukup dan tidak
membutuhkan apa pun (selain Allah)
Siapakah
Orang Kaya dan Bahagia?
Disamping
“tercukupinya kebutuhan lahirian”, anda dapat menggunakan definisi lain untuk
istilah “kaya”.
Dalam
pengertian awam, “kaya” itu berartia berharga atau memiliki harta banyak.
Mereka yang memiliki tanah luas, rumah megah, mobil mewah, dan materi lain
diidentikan sebagai orang kaay.
Dalam
budaya modern, definisi istilah “kaya” juga selaras dengan pengertian awam
tadi. Dengan berakar pada ilmu ekonomi yang bersifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar