“ Mendapatkan Pekerjaan Bagus Adalah Ide
Bodoh “
kebanyakan orangtua dan guru akan menasehati Anda, “
Belajar keraslah di sekolah, dapatkan pekerjaan bagus, terima gaji yang besar,
dan hiduplah bahagia selamanya.” Bahkan, ketika saya menjadi mahasiswa senior
di Stanford, satu-satunya hal yang bisa di bicarakan teman-teman saya adalah
cara medapatkan pekerjaan yang baik di firma konsultasi atau bank investasi.
Tidak ada yang salah dengan mendapatkan pekerjaaan
yang beik apabila Anda menginginkan kehidupan yang stabil. Pekerjaan yang baik,
secara definisi, menawarkan gaji yang bagus dan kasempatan peningkatan karier
yang baik. Anda akan bisa menabung dan akhirnya mampu membeli tempat tinggal
yang elok, punya mobil, serta menyekolahkan anak. Meskipun mungkin tetap harus
selalu hati-hati dengan pola pengeluaran demi memastikan Anda membayar KPR dan
uang sekolah, Anda boleh dibilang tetap hidup nyaman.
Akan tetapi bagi kebanyakan mahasiswa Harvard Business
School (HBS), “mendapatkan pekerjaan bagus” adalah sarana, bukan tujuan.
Mahasiswa HBS tidak beranggapan “mendapatkan pekerjaan bagus” adalah tujuan
puncak karena sejumlah alas an berikut :
a.
jika tujuan utama
Anda adalah memaksimalkan kekayaan, gaji bukanlah sumber penghasilan yang
paling utama.
HBS mengajari Anda untuk
membedakan du jenis penghasilan : Linier dan Investasi. Penghasilan Linier
tergantung pada berapa banyak waktu yang Anda curahkan. Boleh dibilang ini
artinya menjual waktu Anda dengan harga tertentu untuk satu unit waktu. Gaji
adalah penghasilan nonlinier. Anda menaruh satu bulan dan Anda akan di bayar
selama satu bulan. Tidak lebih, tdak kurang. Semakin berharga waktu Anda
berdasarkan pengalaman, kompetensi, atau masa kerja Anda, semakin tinggi Anda
dibayar per satuan waktu. Akan tetapi, anda akan berhenti dibayar ketika
berhenti bekerja.
Di sisi lain, penghasilan
investasi tidak tergantung pada berapa banyak waktu yang Anda taruh atau
curahkan. Anda menginvestasikan uang (dan mungkin juga waktu untuk melakukan
uji tuntas serta sejumlah langkah susulan) dan anda mendapatkan imbalan
terus-menerus. Penghsailan Anda tidak tergantung pada beberapa banyak waktu
yang Anda curahkan. Imbalan atau bayarannya bukan akibat dari menjual waktu
Anda. Penghasilan dari sewa-menyewa, saham, dividen, royalty buku, dan bunga
rekening tabungan, misalnya, adalah sumber penghasilan investasi. Anda meneruh
uang (dan mungkin juga waktu) pada permulaan, kemudian menerima penghasilan
setiap tahun.
Sekarang ada tes kecil : jika
anda membeli satu took nuah kecil dan berdiri di sana menjual buah 12 jam per
hari, apakah penghasilan bulanan Anda linier atau investasi? Jawabanya adalah
penghasilan linier Karen ameskipun Anda tidak bekerja untuk mendapatkan gaji,
apabila Anda berhenti bekerja besok, took buah itu akan berhenti beroprasi.
Akan tetapi, apabila Anda berinvestasi di took buah tersebut dan mempekerjakan
orang lain untuk mengelolanya sementara Anda memantau hasilnya berdasarkan
kriteria Anda serta mengantongi labanya, itulah penghasilan investasi.
Penghasilan linier lebih jauh
lebih rendah di bandingkan pendapatan investasi. Lagi pula, Anda berhenti
mendapatkan penghasilan linier apabila Anda berhenti bekerja. Pendapatan linier
jadinya lebih resiko. Selain itu. Anda cuma punya 24 jam sehari. Waktu yang Anda
punya untuk di curahkan dui pekerjaan itu terbatas. Sesungguhnya, rahasia orang
kaya bukan hanya mereka memiliki waktu luang untuk menikmati kehidupan.
Berdasarkan pandangan mengenai kekeyaan seperti ini, banyak kaum profesional
sebenarnya tidak semakmur yang terlihat. Dokter dan dokter gigi tidak
mendapatkan enghasilan investasi dai profesi mereka. Mereka harus terus
mengobati pasien untuk mendapatkan uang. Apabila libur selama setahun, mereka
tidak memiliki penghasilan dari prektik mereka juga terbatas. Dalam setahun
hanya ada sekian hari kerja dan mereka hanya bisa mengobati sekian pasien
sehari.
Tentu saja, beberapa pekerjaan
(seperti di perusahaan besar, perusahaan kemitraan, dan perusahaan baru)
memberi Anda opsi saham atau langsung memberikan saham ke anda. Ini artinya
pekerjaan Anda kini dapat mencetak penghasilan investasi dai samping
penghasilan linier. Ini hebat, tapi perlu di ingat bahwa dalam perusahaan besar
yangmapan pegawai harus cukup senior untuk mendapatkan opsi saham yang
signifikan. Anda mungkin bisa mendapatkan lebih banyak opsi saham di perusahaan
baru. Misalnya, say apernah bertemu dengan seorang ilmuan HBS yang kaya raya
dan ini lah kisahnya :
Saya adalah seorang pegawai
pertama di perusahaan baru pada akhir 1980-an. Perusahaan itu sangat kecil saat
saya ada di san . saya mendapatkan opsi saham,tapi tidak memperdulikan karena
saat itu saya belum begitu senior dan nilai opsi itu tampaknya tidak begitu
besar. Kemudian saya hengkang dari sana. setelah perusahaan itu masuk bursa
beberapa tahun kemudian, saya memeriksa harga saham itu sebulan sekali. Selama
bertahun-tahun, harga saham itu tampaknya sama saja setiap kali saya
melihatnya. Jadi, saya hanya menghela napas dan tida kterlalu memperhatikanya.
Suatu hari, saya memutuskan untuk menjual saham tersebut karena prospeknya
tampak jalan di tempat. Saat itulah saya menyadari bahwa perusahaan itu
melakukan banyak pemecahan saham selama bertahun-tahun dan saham saya ternyata
bernilai besar.
Sayangnya, perusahaan baru
memberikan lebih lebih banyak oopsi saham karena perusahaan itu memiliki resiko
gagal yang lebih tinggi. Ketika perusahaan baru gagal, opsi saham pun tidak
akan bernilai apa-apa.
b.
jika keamanan
finansial merupakan tujuan utama Anda, bekerja sebagai karyawan itu beresiko.
Anda bisa kehilangan pekerjaan,
meskipun kerja Anda sangat bagus. Perekonomian yang lesu, kompetisi ketat,
politik kantor, dan lusinan factor lain dapat membuat Anda kehilangan
pekerjaan. Bahkan perusahaan unggulan sering harus memecat karyawan yang
berkinerja bagus, sebagaimana mereka memecat karyawan berkinerja buruk, dalam
krisis ekonomi. Dalam The millionaire Mind, Thomas J. Stanley melaporkan
menyurvey 733 jutawan di AS dan mendapati kebanyakan dari jutawan ini bekerja
untuk diri sendiri. Senbari membahasakan ulang dan meramu pemikiran-pemikiran
para jutawan ini, sang penulis menggambarkan cara para utawan menanggapi ide
mengenai keamanan dan kepastian dalam kerja upahan dibandingkan kerja untuk
diri sendiri alias berwirausaha.
(Bekerja untuk orang lain) apat
menempatkan Anda pada resiko yang lebih besar… HAnya memiliki satu sumber yang
lebih besar…. Hanya memiliki satu sumber penghasilan.. tidak mendapatkan
kesempatan untuk belajar cara mambuat ribuan keputusan… keputusan-keputusan
yang anda kuasai kalau Anda berwira usaha… Anda tidak melakukan hal-hal yang
menjadi kepentingan (ekonomi) terbaik supaya Anda bisa sukses dalam artian
menjadi kaya.. Anda sekedar melakukan apa yang menjadi kepentingan terbaik
orang yang mempekerjakan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar