Jumat, 04 Januari 2013

CARA UANG BEKERJA


“ Mendapatkan Pekerjaan Bagus Adalah Ide Bodoh “

kebanyakan orangtua dan guru akan menasehati Anda, “ Belajar keraslah di sekolah, dapatkan pekerjaan bagus, terima gaji yang besar, dan hiduplah bahagia selamanya.” Bahkan, ketika saya menjadi mahasiswa senior di Stanford, satu-satunya hal yang bisa di bicarakan teman-teman saya adalah cara medapatkan pekerjaan yang baik di firma konsultasi atau bank investasi.
Tidak ada yang salah dengan mendapatkan pekerjaaan yang beik apabila Anda menginginkan kehidupan yang stabil. Pekerjaan yang baik, secara definisi, menawarkan gaji yang bagus dan kasempatan peningkatan karier yang baik. Anda akan bisa menabung dan akhirnya mampu membeli tempat tinggal yang elok, punya mobil, serta menyekolahkan anak. Meskipun mungkin tetap harus selalu hati-hati dengan pola pengeluaran demi memastikan Anda membayar KPR dan uang sekolah, Anda boleh dibilang tetap hidup nyaman.
Akan tetapi bagi kebanyakan mahasiswa Harvard Business School (HBS), “mendapatkan pekerjaan bagus” adalah sarana, bukan tujuan. Mahasiswa HBS tidak beranggapan “mendapatkan pekerjaan bagus” adalah tujuan puncak karena sejumlah alas an berikut :

a.    jika tujuan utama Anda adalah memaksimalkan kekayaan, gaji bukanlah sumber penghasilan yang paling utama.
HBS mengajari Anda untuk membedakan du jenis penghasilan : Linier dan Investasi. Penghasilan Linier tergantung pada berapa banyak waktu yang Anda curahkan. Boleh dibilang ini artinya menjual waktu Anda dengan harga tertentu untuk satu unit waktu. Gaji adalah penghasilan nonlinier. Anda menaruh satu bulan dan Anda akan di bayar selama satu bulan. Tidak lebih, tdak kurang. Semakin berharga waktu Anda berdasarkan pengalaman, kompetensi, atau masa kerja Anda, semakin tinggi Anda dibayar per satuan waktu. Akan tetapi, anda akan berhenti dibayar ketika berhenti bekerja.
Di sisi lain, penghasilan investasi tidak tergantung pada berapa banyak waktu yang Anda taruh atau curahkan. Anda menginvestasikan uang (dan mungkin juga waktu untuk melakukan uji tuntas serta sejumlah langkah susulan) dan anda mendapatkan imbalan terus-menerus. Penghsailan Anda tidak tergantung pada beberapa banyak waktu yang Anda curahkan. Imbalan atau bayarannya bukan akibat dari menjual waktu Anda. Penghasilan dari sewa-menyewa, saham, dividen, royalty buku, dan bunga rekening tabungan, misalnya, adalah sumber penghasilan investasi. Anda meneruh uang (dan mungkin juga waktu) pada permulaan, kemudian menerima penghasilan setiap tahun.
Sekarang ada tes kecil : jika anda membeli satu took nuah kecil dan berdiri di sana menjual buah 12 jam per hari, apakah penghasilan bulanan Anda linier atau investasi? Jawabanya adalah penghasilan linier Karen ameskipun Anda tidak bekerja untuk mendapatkan gaji, apabila Anda berhenti bekerja besok, took buah itu akan berhenti beroprasi. Akan tetapi, apabila Anda berinvestasi di took buah tersebut dan mempekerjakan orang lain untuk mengelolanya sementara Anda memantau hasilnya berdasarkan kriteria Anda serta mengantongi labanya, itulah penghasilan investasi.
Penghasilan linier lebih jauh lebih rendah di bandingkan pendapatan investasi. Lagi pula, Anda berhenti mendapatkan penghasilan linier apabila Anda berhenti bekerja. Pendapatan linier jadinya lebih resiko. Selain itu. Anda cuma punya 24 jam sehari. Waktu yang Anda punya untuk di curahkan dui pekerjaan itu terbatas. Sesungguhnya, rahasia orang kaya bukan hanya mereka memiliki waktu luang untuk menikmati kehidupan. Berdasarkan pandangan mengenai kekeyaan seperti ini, banyak kaum profesional sebenarnya tidak semakmur yang terlihat. Dokter dan dokter gigi tidak mendapatkan enghasilan investasi dai profesi mereka. Mereka harus terus mengobati pasien untuk mendapatkan uang. Apabila libur selama setahun, mereka tidak memiliki penghasilan dari prektik mereka juga terbatas. Dalam setahun hanya ada sekian hari kerja dan mereka hanya bisa mengobati sekian pasien sehari.
Tentu saja, beberapa pekerjaan (seperti di perusahaan besar, perusahaan kemitraan, dan perusahaan baru) memberi Anda opsi saham atau langsung memberikan saham ke anda. Ini artinya pekerjaan Anda kini dapat mencetak penghasilan investasi dai samping penghasilan linier. Ini hebat, tapi perlu di ingat bahwa dalam perusahaan besar yangmapan pegawai harus cukup senior untuk mendapatkan opsi saham yang signifikan. Anda mungkin bisa mendapatkan lebih banyak opsi saham di perusahaan baru. Misalnya, say apernah bertemu dengan seorang ilmuan HBS yang kaya raya dan ini lah kisahnya :
Saya adalah seorang pegawai pertama di perusahaan baru pada akhir 1980-an. Perusahaan itu sangat kecil saat saya ada di san . saya mendapatkan opsi saham,tapi tidak memperdulikan karena saat itu saya belum begitu senior dan nilai opsi itu tampaknya tidak begitu besar. Kemudian saya hengkang dari sana. setelah perusahaan itu masuk bursa beberapa tahun kemudian, saya memeriksa harga saham itu sebulan sekali. Selama bertahun-tahun, harga saham itu tampaknya sama saja setiap kali saya melihatnya. Jadi, saya hanya menghela napas dan tida kterlalu memperhatikanya. Suatu hari, saya memutuskan untuk menjual saham tersebut karena prospeknya tampak jalan di tempat. Saat itulah saya menyadari bahwa perusahaan itu melakukan banyak pemecahan saham selama bertahun-tahun dan saham saya ternyata bernilai besar.
Sayangnya, perusahaan baru memberikan lebih lebih banyak oopsi saham karena perusahaan itu memiliki resiko gagal yang lebih tinggi. Ketika perusahaan baru gagal, opsi saham pun tidak akan bernilai apa-apa.

b.    jika keamanan finansial merupakan tujuan utama Anda, bekerja sebagai karyawan itu beresiko.

Anda bisa kehilangan pekerjaan, meskipun kerja Anda sangat bagus. Perekonomian yang lesu, kompetisi ketat, politik kantor, dan lusinan factor lain dapat membuat Anda kehilangan pekerjaan. Bahkan perusahaan unggulan sering harus memecat karyawan yang berkinerja bagus, sebagaimana mereka memecat karyawan berkinerja buruk, dalam krisis ekonomi. Dalam The millionaire Mind, Thomas J. Stanley melaporkan menyurvey 733 jutawan di AS dan mendapati kebanyakan dari jutawan ini bekerja untuk diri sendiri. Senbari membahasakan ulang dan meramu pemikiran-pemikiran para jutawan ini, sang penulis menggambarkan cara para utawan menanggapi ide mengenai keamanan dan kepastian dalam kerja upahan dibandingkan kerja untuk diri sendiri alias berwirausaha.
(Bekerja untuk orang lain) apat menempatkan Anda pada resiko yang lebih besar… HAnya memiliki satu sumber yang lebih besar…. Hanya memiliki satu sumber penghasilan.. tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar cara mambuat ribuan keputusan… keputusan-keputusan yang anda kuasai kalau Anda berwira usaha… Anda tidak melakukan hal-hal yang menjadi kepentingan (ekonomi) terbaik supaya Anda bisa sukses dalam artian menjadi kaya.. Anda sekedar melakukan apa yang menjadi kepentingan terbaik orang yang mempekerjakan Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar